Dalam lelah otak yang berhenti berputar namun tugas dan tangung jawab masih tetap di pangul dalam pundak.
Posted by Cerita samsul on 08.47 with No comments
04 maret 2013 posko kkn
Ungkapan sederhana itu layaknya menjelaskan
sebuah realita seorong mahasiswa yang sedang kkn di lingkungan yang baru mereka
kenal, suasana pedesaan khas dengan keramahan alam pedesaan di bumbui sedikit
kesombongan masarakatnya karena memang di lingkungan dusun tersebut sudah maju
bila di bandingkan dengan dusn dusun yang lain di kecamatan puncu, indicator
yang dapat kami lihat kenapa kami berhipotesis kalau dusun ini maju adalah yang
pertama di setiap usun sudah memiliki sedolah dasar tersendiri, kemudian deket
dengan pasar, sarana penunjang transportasipun juga sudah ada angkotdes padahal
letak dusun ini terletak di bagian ujung kecamatan puncu lebih epatnya dua
dusun terahir di ujung plosok puncu, mayoritas penduduk dusun sini adalah
bertani Lombok hamper semua warga puncu sini bertani cabe dan kebetulan saat
saat ini bulan april 2013 harga cabe dari patani tembus sampai 40ribu
perkilogram dan hamper semua warga sini juga menanam cabe.
Selain bertani cabe masarakat dusun
sukomoro juga berternak sapi perah, kata pak.kasun beberapa saat lalu saat
pertama kali aku berkunjung kerumah pak kasun untuk permisi istilahnya karena
kamiakan tingal di lingkungan dusun sukomoro kurang lebih untuk 2 minggu
kedepan, dengan banga dan wajah penuh antusias pak kamituwo bercerita tentang
lingkunganya yang sudah cukup maju
bahkan beberapa waktu yang lalu klompok tani yang ada di dudun sukomoro ini
juga mendapat suntikan dana hibah namun berupa hewan ternak sejumlah 20 ekor
sapi perah, di saat yang hamper bersamaan juga klompok tani ini juga menjadi pengakuan
sebagai klompok tani yang produktif dari pemerintah, lebih lanjut kata pak
kasun sukomoro di dusun sukomoro ini juga memiliki koprasi.
Koprasi yang ada di dusun sukomoro ini juga
cukup maju, ini bisa di lihat dari peningkatan jumlah modal usaha dan juga
pertambahan jumlah angota klo dulu pada awal perintisanya hanya berangotakan 30
orang dari 700 kepala kluarga yanga da di dusun suko moro namun sekarang
angotanya sudah lebih dari 40 orang, dan setalah masarakat dusun sukomoro ini
mengetahui manfaat dari berkoprasi nampaknya banyak yang tertarik untuk menjadi
angota koprasi namun tutur pak kamituwo dengan agota yang segini sudah cukup
nanti kalo kita terima, itu akan mengurangi efektifitas dari keangotaan
koprasi. Dengan agota yang sedikit seperti saat ini dirasa pergerakan koprasi
ini akan lebih lincah daripada kegemukana angta namun tidak produktif itu malah
akan menghambat kinerja koprasi extreemnya bisa memecah belah keangotaan
koprasi.
Bertani cabe, pertanyaan pertama yang
muncul dalam fikiranku adalah kenapa masarakat sini lebih suka menanam cabe
dibandingkan dengan tanaman lainya??? Kenapa masarakat sini tempatnya yang
lumayan di plosok tapi sepedah motor yang terperkir dirumahnya lebih dari
satu??? Namun setelah beberapa saat aku sempet ber komunikasi dengan simbah,
warga dusun sukomorao jawaban pertama yang aku dapat terima adalah letak dusun
sukomoro yang minim air, dan hanya mengandalkan air dari air ujan makanya
mereka lebih untung ketika menanam tanaman cabe dibandingkan dengan tanaman lainya
selain budaya yang sejak lama dan diwariskan oleh leluhurnya terdahulu tantang
cara bertahan hidup dengan menanam tanaman vcabe juga tanaman cabe memiliki
harga yang cukup tingi dibandingkan dengan tanaman lainya. Kemudian alas an
berikutnya adalah karena sirkulasi jual beli yang sudah tertata dan mudah
karena maoyoritas penduduknya adalah peti cabe itu juga menjadi alas an yang
dapat diterima.
Selain tanaman cabe di sini juga hampir
semua warga memiliki tanaman yang namanya pohon durian sampai sampai kalo
menyebut kecamatan puncu hal pertama yang diingat adalah temopat durian yang
murah, berner ternyata bukan hanya isu tetapi memang kenyataanya begitu saat
pertama kali saya dating ke dusun sukomoro sini aku melihat banyak sekai pohon
durian yang menjulang tingi tidak hanya di kebun mnamun juga di pekarangan
rumah tempat masarakat itu tingal , ada yang did pan rumah ada yang di belakang
rumah. Factor lain yang menunjang dusun sukomoro ini terkenal dengan durianya
tidak terlepas dari peran para parat pemerintah desa yang gencar mempromosikan
kepada masarakat umum lewat pemerintahan kabupaten juga, kemudian bantuan
berupa bibit durianpun juga banyak di berikan oleh pemerintah kabupaten tutur
pak.camat puncu kedepan kecamatan puncu akan menjadi kampungnya durian yang
menjaddi kiblat seperti hanya durian montong ketia menyebut durian montong hal
pertama yang di ingat oleh orang adalah Bangkok tailan. Harapan yang cukup
besar itu juga bertujuan untuk kesejahteraan masarakat, logikanya ketika sebuah
daerah sudah di kenal dengan sebuah produk tertentu maka pelangan akan berduyun
duyun dating utuk hadir membuktikan pakah berar apa yang dikatakan banyak orang
tentang dudun tersebut. Ini sudah di buktikan oleh sebuah kampong yang ada di
kecamatan pare disana ada sebuah kampong yang banyak kursusanya namun tutur
dari Mr.kalend wartawanlah yang mempopulerkan kampong itu sebagai kampong
ingris karena memang banyak sekali kursusan bahas ingris yang ada di sebuah
desa ada kurang lebih 140 kursusan bisa jadi ini adalah satu satunya di dunia
dalam sebuah kawasan tetapi memiliki banyak sekali kursusan bahas ingris yang
sangat banyak. Klo di Indonesia jelas ini adalah satusatunya bahkan belum ada
di satu kota atau kabupaten yang memiliki jumlah kursusan sebanyak di kampong ingris
pre ini.
Hal berikutnya yang menarik dari dusun ini
adalah sebagian besar wilayah sini adalah wilayah perkebunan,taman nasional
yang sebaian berikutnya adalah lading pertanian. Di sebelah atas dusun
laharpang (dusun terahir darii desa puncu) masih ada, lagi sebuah kampong kecil
dari mpara pekerja perkebunan namun tutur dari pak slamet (tetanga depan posko
kkn) bahwa di tempat kampong pekerja itu sudah tidak sebanyak dulu lagi karena
banyak yang pindah ke kampong kampong ada yang pindah ke lahar pang ada juga
yang pindah ke dusun sukomoro. Semakin banyak pendatang baru yang ada di dusun
sukomoro ternyata juga mempengaruhi harga jual tanah yang ada di dusun sukomoro
ini menjadi naik berkali kali lipat bila di bandingkan dulu waktu pak slamet
pertama kali datang ke kampong sukomoro ini.
Klo tentang pemuda yang ada di sini selama
4 hari tingal di kampong sukomoro sini saya belum menemukan aktifitas
kepemudaan nyang begitu mencolok dari pemuda dusun sukomoro klo normalnya
pemuda seneng bermain olahraga tetapi ketika di sini belum saya temukan. Yang
sudah saya dapati adalah ketika pagi hari banyak seli berlalu lalang pemuda
sini yang memakai sragam abu abu pith yang naik sepedah motor berjalan di depan
posko kami. Biru putih pun juga banyak yang di bonceng dengan orantua mereka.


0 komentar:
Posting Komentar