sunyi dalam ramai
Dalam riuh suara keras aku sendiri
dalam panas keras kenyataan aku berdiri
sebait kata yang terkadang menyapa ingatan
senyuman kecil membuat otak terbohongi
juga spatu yang kian berlumpur
kembali ke 0 KM kehidupan
dan berpetualang menuju ketidaktauan
mungkin dia gila
mungkin dia cukup sadar
mungkin dia gila dan sadar
lantas apa kata-kata yang akan kau ucap, saat kau muka menghadap sepang mata
biar mata dan hembusan nafas yang berbicara
mari kita tertawakan hidup kita yang singkat dan juga tak tau kapan berpindah alam
aku ingin mati muda
aku ingin berjumpa dengan jiiwa maulana
yang suci
mungkin bukan tubuh yang lemah ini
mungkin bukan fotocopy kehidupan manusia
lalu kenapa kamu bertanya tengtang tuhanku
bukankah tuhan kita sama
bukankah yang tidak kita ketahui juga sama
aku cemburu pada semesta







