“Kapan saat yang tepat untuk berpindah,??
Sekarang adalah waktu yaag tepat untuk berbindah”
(SHAM..07/01/2014)
Beberapa tahun lalu aku pernah meminta cintanya manusia kepada tuhan. “tuhan aku ingin merasakan cinta, cinta yang jujur pada seorang wanita. tidak masalah kalau dia sudah memiliki pacar” dan sekarang aku sudah menemukan cinta itu aku sudah merasakan cinta yang hadir memenuhi ronga-ronga dalam hati dan fikiranku.
Yang terkadang memeberikan suntikan amunisi semangat dan terkadang juga menjadi neraka yang membakar hatiku hinga otak dan ragakupun ikut-ikutan merespon keadaan itu.
Saat suntikan semangat datang aku seakan akan menjadi manusia yang kebal terhadap apa kata dunia, terserah kamu mau bilang apa selama kamu tidak akan menganguku aku juga tidak akan mengangumu . dalam cerita sebelumnya aku pernah menceritakan kenapa aku bisa lulus di bulan februari salah satunya alasan adalah karena dheayu jihan bias khasana (sosok perempuan yang aku berfikir dia adalah calon istri yang baik). Hanya dengan melihat fotonya saja aku bisa langsung semangat untuk berkarya dan rasanya sangat tertantang untuk lebih baik-lwbih baik lebih baik dan lebih baik…… masak dhea aja bisa seperti itu aku tidak bisa?? (itu pettanyaan yang merangsang otak dan ragaku untuk selalu mencari jawaban atas pertanyaan itu) rasanya pada saat itu memang dia pantas untuk di perjuangkan. Aku sunguh tak perduli ketika saat itu dia memiliki pacar yang aku tau hanya aku harus berkata jujur pada diriku sendiri untuk berkata jujur kalau aku suka pada dhea.
Suatu ketika saat aku memakai baju toga di pagi itu aku WA dia makash yak dinda karena dinda aku bisa wisuda bulan februari….. dengan emo terkejut dia bilang karena aku???
8**8
Itu salah satu alasan kenapa aku lulus di februari, selain aku juga ingin sekali bisa melanjutkan S2 di UGM rasanya sunguh mencekik otak dan raga ketika aku harus hidup dalam lingkungan dan budaya cukup nyaman untuk menjalani hidup.
Aku dari sekolah dasar hinga kelar strata satu aku masih di Kediri, di sisi lain akusangat banga dengan kediriku heheheheheh karena wingitnya presiden aja gak ada yang berani menjejakan kaki di Kediri kecuali Gusdur. Aku pikir hipotesis yang aku ambil ini cukup beralasan dari pengalaman panjang hehehehe jadi maksutnya ngak tiba-tiba nyeplos gitu aja.
Flashback kebelakang sedikit, ini cerita berdasarkan subjektifku kawan tolong itu di Underline aku masih ingat dengan jelas kendala yang di hadapi sebagian besar teman teman yang ada di pelosok pedalaman adalah jaringan informasi, kesulitan transportasi, biayaya tp yang paling fundamental adalah budayadi mana kita tingal.
Ingat pepatah lama “dimana bumi di pijak di situ langit di jujung” secara jelas itu memberikan rambu rambu pada kita. Seperti hanya falsafah jawa “ojo nguyoh menyang sumber” (translate: jangan kencing di sumber air) karena air adalah sumber penghidupan itu menurut kepercayaan orang orang di tempat aku tinggal. Jadi segala seseatu itu harus di tempatkan sebagai mana mestinya.
Sorry ceritanya jadi melebar kemana kemana . hehehehehehe
Aku ingat bener apa kata pak.de, “le neg koe pengen berubah lungoO” jadi ceritanya pas jaman-jamanya SMP itu kan masih seneng-senegnya tawuran yak, sneng-seneng nya explor, yah baru cinta-cintaan dan itu di sadari bener oleh pakdeku. pak.de tau apa yang aku rasakan saat itu tp aku berfikir ibu bapaku malah yang belum mengeti tentang itu ahirnya ya nakal nakalnya anak SMP lah. Ahirnya pada suatu kesempatan saat aku ngopi sama pak.de nasehat itu keluar. “le aku ki ngerti jamane aku lan awakmu iku wes bedo, nek awakmu tak kon podo karo jamanku jelas kangelan tapi siji seng awet mbiyen sampek saiki lan mbesok ceng gak berubah yo iku perubahan iku dewe, perubahan iku pasti le tp dusunmu iki gung siap gawe nompo perubahan karo gayamu ceng koyok ngunu kui jeg perlu telung generasi maneh gawe ngrubah pemikirane masarakat kene iki. Neg pancene seng kok lakoni iku pancen kok angep bener saranku lungoO , mingat tekan kene nek awakmu tetep dek kene yo gaweo carane urip,totokromone wong dusun krampyang.

Inti dari cerita singkat yang coba aku ingat dari pak.de tadi adalah semakin banyak informasi yang masuk maka semakin cepat pula perubahan itu terjadi, hebatnya adalah pak.deku hanya lulusan SD tapi dia paham dengan konsep seperti itu, saat aku baca buku kemaren eeemmmmmmmm ternyata yang disampaikan pakde dulu itu benar ya semua di mulai dari THINK >> ACTION >>HABIT >> CARACTER >> REALITY orang orang besar pun mengunakan cara ini semua di mulai dari pola pikir kita maindsed kita terhadap segala informasi yang masuk kemudian setelah percaya itu adalah memang nilai yang paling benar maka di laksanakan,di jalani setelah di jalani terus menerus dan konsisten ahirnya menjadi sebuah kebiasaan – kebiasaan di ulang di jalani terus terus menerus ahirnya menjadi karakter yang melekat pada diri manusia jadi gak ada ceritanya karakter seseorang itu tiba-tiba jadi gitu aja semuanya tiu perlu proses yang panjang kemudian semuanya itu bermuara pada REALITA yang kita rasakan saat ini, kita jalani saat ini.
Coba fikir, kita manusia di seluruh dunia ini menghirup udara yang sama , merasakan satu matahari yang sama, punya waktu sama-sama sehari 24 jam satu mingu tuju hari satu bulan 30 hari dan setahun 360 hari tapi kenapa ada orang yang dengan usia yang sama tingat kesejahteraanya berbeda, ada yang cukup mapan dengan kehidupanya ada yang masih bingung untuk sekedar makan saja ada yang pinterrr ada yang kurang pinter dan seterusnya silahkan dilanjutkan sendiri, aku pikir kamu lebih pintar jadi alasanya pasti akan lebih banyaaakkkkkkkkk hehehehehehehe.
Kalau orang-orang bilang rejeki, jodoh, dan mati itu di tangan tuhan apakah kau masih percaya??? Jodoh manusia itu ada di setiap tingkat kualitas kita misal kalau kita baik kita pasti lebih suka berkumpul dengan orang orang yang baik, dan mengangap orang yang berprilaku baik itu keren itu berlaku juga untuk harapan jodoh kita juga orang baik begitu juga sebaliknya untuk orang yang tidak baik. Kemudian berikutnya rejeki itu di tangan tuhan >> bukan rejeki kita itu di tangan tuhan konsepnya adalah tuhan yang merencanakan kita yang tentukan bukan di balik kita yang merencanakan tuhan yang menentukan. Tuhan sudah berikan dunia dan seisinya kurang apa coba sekarang tingal kita manusianya sudah ambil keputusan untuk menentukan atau belum??? Kan gitu

Dari semua yang kita bicarakan di atas tadi muaranya adalah kepada perubahan utuk bersengama dengan perubahan itu harus dimuali sekarang bukan nanti atau kemaren, untuk mendapatkan perubahan ya jadi perubahan itu sendiri .sorry tadi ada cerita yang putus dan tidak aku smbung, tapi aku pikir intinya sudah aku ceritain.
oke sampai jumpa di tulisan tulisan berikutnya, salam