sudah saatnya anak muda Indonesia bersuara, Sudah saatnya anak muda Indonesia menjdai inspirasi bagi bangsa ini

Jumat, 25 Oktober 2013

malam satu suro

Satu Suro adalah hari pertama dalam penagalan kalender jawa di bulan sura atau Suro di mana bertepatan dengan 1muharam dalam kalender hijriyah, karena Kalender jawa yang diterbitkan oleh sultan agung mengacu pada penanggalan Hijriyah (Islam). Satu suro biasanya diperingati pada malam hari setelah magrib pada hari sebelum tangal satu biasanya disebut malam satu suro, hal ini karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam. Satu Suro memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa, hari ini dianggap kramat terlebih bila jatuh pada jumat legi. Untuk sebagian masyarakat pada malam satu suro dilarang untuk ke mana-mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain. Tradisi Tradisi pada saat malam satu suro itu sangat bermacam-macam tergantung dari daerah mana kita melihatnya , contoh Tapa Bisu, atau mengunci mulut yaitu tidak mengeluarkan berbicara/berucap kata-kata selama ritual ini berjalan. Yang dapat dimaknaiataupun di artikan sebagai upacara untuk mawas diri, bercermin pada diri atas apa yang di kerjakan selama setahun penuh, untuk mendapatkan kesucian dalam menghadapi tahun baru di esok paginya. Tradisi lainnya adalah Kungkum atau berendam di sungai besar, sendang atau sumber mata air tertentu, Yang paling mudah ditemui di jawa khususnya di seputaran yogyakarta adalah Tirakatan (tidak tidur semalam suntuk) dengan tuguran (perenungan diri sambil berdoa) dan Pagelaran Wayang Kulit. Di antara tradisi tersebut ada juga sebagian masyarakat yang menggunakan malam satu suro sebagai saat yang tepat untuk melakukan ruwatan. Dan dari sekian banyak tradisi yang ada di tanah jawa trdisi yang ada di gunug lawulah yang memiliki medan magnet yang luarbiasa besar dan aku ingin sekali datang keasa saat tahun ini, tahun lalau aku yang tanpa sengaja main ke lawu dan tanpa sengaja pula mengikuti sebuah ritual di padepokan eyang lawu, amazing banyak hal yang aku tak mengerti ketika aku mengikuti alur panjang ritual malam itu karena apa??? Bahasa yang digunakan dalam setiap detail acara adalah bahasa jaa halus kromo nggil . dasarnya aku yang tidak terlalu kental dengan bahasa yang halus, bahasa yang aku gunakan sehari haripun jawa kasar ngoko itu kalo orang jawa bilang. Makanya tahun ini 2013 aku bener” pengen kesana lagi. Sekilas ketika aku melihat,mendengar dan merasakan waktu itu betapa banyak wejangan dari orang orang yang bener-benar masih memegang teguh sebuah tradisi jawaisme.

Sabtu, 12 Oktober 2013

KKN II One men one trees

One men one trees
23:24 05/04/2013 ruang tamu kkn arena main kartu

One man one trees barang kali sudah sering mendengar kutipan jargon tersebut, sering terpampang di kaos para pejabat pemerintah,aktifis lingkungan,bahkan baner-baner di perempatan jalan juga banyak yang mengkapanyekan jargon tersebut. Seiring isu global warming yang beberapa tahun terahir menjadi sebuah isu yang cukup kencang masarakat dunia karena kaadaan bumi yang semakin menua dan kualitas udara yang semakin menurun akibat efek rumah kaca dan gaya hidup masarakat modern. hari ini 5,april 2013 mahasiswa yang Kkn di dusun sukomoro desa.puncu kecamatan puncu sebagai agen of control trun langsung ke masarakat untuk melakukan reboisasi di sumber air PDAM lebih tepatnya di hutan lereng timur gunung kelud.
     Pak.camat sebagai aparat pemerintahan menjalankan program penanaman sejuta pohon sangat antusias sekali ketika berjalan sambil membawa bibit pohon trembesi melewati jalan setapak bersama mahasiswa-mahasiswi KKN UNP Kediri, meski terlihat ngos-ngosan melewati jalan setapak yang cukup terjal tetapi tutur pak.camat ketika berjalan bersama anak-anak muda gairah darah mudanya mengalir kencang yang seakanakan merasa kembali muda seperti mahasiswa.
      Pak.kades juga tidak mau kalah ketingalan dengan pak.camat dan para mahasiswa dengan naik motor rx.king pak.kades berjalan di depan memandu mahasiswa yang memang baru pertama kali terjun ke daerah aliran sumber PDAM melewati jalan setapak dan cukup curam tak menjadi halangan untuk terus berjalan, sesampainya di lokasi langsung menunjukan beberapa tempat sumber air yang pertama yang kiranya dapat di Tanami tanpa piker panjang langsung memeulai pananaman pohon trembesi di bantaran sungai. Di bantu beberapa perangkatdesa yang lain yangikut terlibat tadi ada pak.kasun puncu,ada pak bayan,jogotirto, dan beberapa orang dari kecamatan juga ikut.
     . di hutan yang kental dengan aura mistis itu tadi saya juga sempet berbincang bincang dengan penguasa daerah situ yang sangat paham dengan kondisi lingkungan situ siapa lagi kalo bukan pak.joogotirto yang memang tugasnya adalah membidangi soal pengairan utamanya di desa puncu, bahwa memang ada sebuah mitos yang cukup di percaya oleh masarakat sekitar hutan bahwa di sepanjang jalan menuju sumber air itu masih sangat kental dengan aura mistis bahkan beliau menegaskan beberapa tahun yang lalu pernah ada mahasiswa dari Jogjakarta yang hilang juga di tempat itu karena jika pendatang baru danbelum mengenal daerah situ itu cukup berbahaya. Lebih lanjut saat berbincang bincang di atas dam miring pak.jogotirto mencurahkan kegelisahanya klo sebenernya beliyau tidak berani membiarkan kami mahasiswa UNP yang sedang menjalan salahsatu dari program yakni penanaman pohon di sepanjang aliran sumbar PDAM.
      . bukan hanya aparat pemerintah aja yang memiliki semnagat untuk melestarikan alam, tetapi kami sebagai mahasiswa yang sadar memiliki peran dan tangung jawab social terhadap masarakat dalam hal ini masarakat desa puncu juga ikut mengkampenyekan pelestarian lingkungan juga aksi langsung reboisasi di sepanjang aliran sumber air PDAM. kringak mengucur deras membasahi jaket biru sragam kas kkn sambil menteng bibit pohon trembesi terlihat sumringah wajah dari kawan kawan sebagai wujud  pengabdian kepada masakat.

KKN I



Dalam lelah otak yang berhenti berputar namun tugas dan tangung jawab masih tetap di pangul dalam pundak.
04 maret 2013 posko kkn

     Ungkapan sederhana itu layaknya menjelaskan sebuah realita seorong mahasiswa yang sedang kkn di lingkungan yang baru mereka kenal, suasana pedesaan khas dengan keramahan alam pedesaan di bumbui sedikit kesombongan masarakatnya karena memang di lingkungan dusun tersebut sudah maju bila di bandingkan dengan dusn dusun yang lain di kecamatan puncu, indicator yang dapat kami lihat kenapa kami berhipotesis kalau dusun ini maju adalah yang pertama di setiap usun sudah memiliki sedolah dasar tersendiri, kemudian deket dengan pasar, sarana penunjang transportasipun juga sudah ada angkotdes padahal letak dusun ini terletak di bagian ujung kecamatan puncu lebih epatnya dua dusun terahir di ujung plosok puncu, mayoritas penduduk dusun sini adalah bertani Lombok hamper semua warga puncu sini bertani cabe dan kebetulan saat saat ini bulan april 2013 harga cabe dari patani tembus sampai 40ribu perkilogram dan hamper semua warga sini juga menanam cabe.
     Selain bertani cabe masarakat dusun sukomoro juga berternak sapi perah, kata pak.kasun beberapa saat lalu saat pertama kali aku berkunjung kerumah pak kasun untuk permisi istilahnya karena kamiakan tingal di lingkungan dusun sukomoro kurang lebih untuk 2 minggu kedepan, dengan banga dan wajah penuh antusias pak kamituwo bercerita tentang lingkunganya yang sudah  cukup maju bahkan beberapa waktu yang lalu klompok tani yang ada di dudun sukomoro ini juga mendapat suntikan dana hibah namun berupa hewan ternak sejumlah 20 ekor sapi perah, di saat yang hamper bersamaan juga klompok tani ini juga menjadi pengakuan sebagai klompok tani yang produktif dari pemerintah, lebih lanjut kata pak kasun sukomoro di dusun sukomoro ini juga memiliki koprasi.
     Koprasi yang ada di dusun sukomoro ini juga cukup maju, ini bisa di lihat dari peningkatan jumlah modal usaha dan juga pertambahan jumlah angota klo dulu pada awal perintisanya hanya berangotakan 30 orang dari 700 kepala kluarga yanga da di dusun suko moro namun sekarang angotanya sudah lebih dari 40 orang, dan setalah masarakat dusun sukomoro ini mengetahui manfaat dari berkoprasi nampaknya banyak yang tertarik untuk menjadi angota koprasi namun tutur pak kamituwo dengan agota yang segini sudah cukup nanti kalo kita terima, itu akan mengurangi efektifitas dari keangotaan koprasi. Dengan agota yang sedikit seperti saat ini dirasa pergerakan koprasi ini akan lebih lincah daripada kegemukana angta namun tidak produktif itu malah akan menghambat kinerja koprasi extreemnya bisa memecah belah keangotaan koprasi.
     Bertani cabe, pertanyaan pertama yang muncul dalam fikiranku adalah kenapa masarakat sini lebih suka menanam cabe dibandingkan dengan tanaman lainya??? Kenapa masarakat sini tempatnya yang lumayan di plosok tapi sepedah motor yang terperkir dirumahnya lebih dari satu??? Namun setelah beberapa saat aku sempet ber komunikasi dengan simbah, warga dusun sukomorao jawaban pertama yang aku dapat terima adalah letak dusun sukomoro yang minim air, dan hanya mengandalkan air dari air ujan makanya mereka lebih untung ketika menanam tanaman cabe dibandingkan dengan tanaman lainya selain budaya yang sejak lama dan diwariskan oleh leluhurnya terdahulu tantang cara bertahan hidup dengan menanam tanaman vcabe juga tanaman cabe memiliki harga yang cukup tingi dibandingkan dengan tanaman lainya. Kemudian alas an berikutnya adalah karena sirkulasi jual beli yang sudah tertata dan mudah karena maoyoritas penduduknya adalah peti cabe itu juga menjadi alas an yang dapat diterima.
     Selain tanaman cabe di sini juga hampir semua warga memiliki tanaman yang namanya pohon durian sampai sampai kalo menyebut kecamatan puncu hal pertama yang diingat adalah temopat durian yang murah, berner ternyata bukan hanya isu tetapi memang kenyataanya begitu saat pertama kali saya dating ke dusun sukomoro sini aku melihat banyak sekai pohon durian yang menjulang tingi tidak hanya di kebun mnamun juga di pekarangan rumah tempat masarakat itu tingal , ada yang did pan rumah ada yang di belakang rumah. Factor lain yang menunjang dusun sukomoro ini terkenal dengan durianya tidak terlepas dari peran para parat pemerintah desa yang gencar mempromosikan kepada masarakat umum lewat pemerintahan kabupaten juga, kemudian bantuan berupa bibit durianpun juga banyak di berikan oleh pemerintah kabupaten tutur pak.camat puncu kedepan kecamatan puncu akan menjadi kampungnya durian yang menjaddi kiblat seperti hanya durian montong ketia menyebut durian montong hal pertama yang di ingat oleh orang adalah Bangkok tailan. Harapan yang cukup besar itu juga bertujuan untuk kesejahteraan masarakat, logikanya ketika sebuah daerah sudah di kenal dengan sebuah produk tertentu maka pelangan akan berduyun duyun dating utuk hadir membuktikan pakah berar apa yang dikatakan banyak orang tentang dudun tersebut. Ini sudah di buktikan oleh sebuah kampong yang ada di kecamatan pare disana ada sebuah kampong yang banyak kursusanya namun tutur dari Mr.kalend wartawanlah yang mempopulerkan kampong itu sebagai kampong ingris karena memang banyak sekali kursusan bahas ingris yang ada di sebuah desa ada kurang lebih 140 kursusan bisa jadi ini adalah satu satunya di dunia dalam sebuah kawasan tetapi memiliki banyak sekali kursusan bahas ingris yang sangat banyak. Klo di Indonesia jelas ini adalah satusatunya bahkan belum ada di satu kota atau kabupaten yang memiliki jumlah kursusan sebanyak di kampong ingris pre ini.
     Hal berikutnya yang menarik dari dusun ini adalah sebagian besar wilayah sini adalah wilayah perkebunan,taman nasional yang sebaian berikutnya adalah lading pertanian. Di sebelah atas dusun laharpang (dusun terahir darii desa puncu) masih ada, lagi sebuah kampong kecil dari mpara pekerja perkebunan namun tutur dari pak slamet (tetanga depan posko kkn) bahwa di tempat kampong pekerja itu sudah tidak sebanyak dulu lagi karena banyak yang pindah ke kampong kampong ada yang pindah ke lahar pang ada juga yang pindah ke dusun sukomoro. Semakin banyak pendatang baru yang ada di dusun sukomoro ternyata juga mempengaruhi harga jual tanah yang ada di dusun sukomoro ini menjadi naik berkali kali lipat bila di bandingkan dulu waktu pak slamet pertama kali datang ke kampong sukomoro ini.
     Klo tentang pemuda yang ada di sini selama 4 hari tingal di kampong sukomoro sini saya belum menemukan aktifitas kepemudaan nyang begitu mencolok dari pemuda dusun sukomoro klo normalnya pemuda seneng bermain olahraga tetapi ketika di sini belum saya temukan. Yang sudah saya dapati adalah ketika pagi hari banyak seli berlalu lalang pemuda sini yang memakai sragam abu abu pith yang naik sepedah motor berjalan di depan posko kami. Biru putih pun juga banyak yang di bonceng dengan orantua mereka.  
encang masarakat dunia karena kaadaan bumi yang semakin menua dan kualitas udara yang semakin menurun akibat efek rumah kaca dan gaya hidup masarakat modern. hari ini 5,april 2013 mahasiswa yang Kkn di dusun sukomoro desa.puncu kecamatan puncu sebagai agen of control trun langsung ke masarakat untuk melakukan reboisasi di sumber air PDAM lebih tepatnya di hutan lereng timur gunung kelud.
     Pak.camat sebagai aparat pemerintahan menjalankan program penanaman sejuta pohon sangat antusias sekali ketika berjalan sambil membawa bibit pohon trembesi melewati jalan setapak bersama mahasiswa-mahasiswi KKN UNP Kediri, meski terlihat ngos-ngosan melewati jalan setapak yang cukup terjal tetapi tutur pak.camat ketika berjalan bersama anak-anak muda gairah darah mudanya mengalir kencang yang seakanakan merasa kembali muda seperti mahasiswa.
      Pak.kades juga tidak mau kalah ketingalan dengan pak.camat dan para mahasiswa dengan naik motor rx.king pak.kades berjalan di depan memandu mahasiswa yang memang baru pertama kali terjun ke daerah aliran sumber PDAM melewati jalan setapak dan cukup curam tak menjadi halangan untuk terus berjalan, sesampainya di lokasi langsung menunjukan beberapa tempat sumber air yang pertama yang kiranya dapat di Tanami tanpa piker panjang langsung memeulai pananaman pohon trembesi di bantaran sungai. Di bantu beberapa perangkatdesa yang lain yangikut terlibat tadi ada pak.kasun puncu,ada pak bayan,jogotirto, dan beberapa orang dari kecamatan juga ikut.
     . di hutan yang kental dengan aura mistis itu tadi saya juga sempet berbincang bincang dengan penguasa daerah situ yang sangat paham dengan kondisi lingkungan situ siapa lagi kalo bukan pak.joogotirto yang memang tugasnya adalah membidangi soal pengairan utamanya di desa puncu, bahwa memang ada sebuah mitos yang cukup di percaya oleh masarakat sekitar hutan bahwa di sepanjang jalan menuju sumber air itu masih sangat kental dengan aura mistis bahkan beliau menegaskan beberapa tahun yang lalu pernah ada mahasiswa dari Jogjakarta yang hilang juga di tempat itu karena jika pendatang baru danbelum mengenal daerah situ itu cukup berbahaya. Lebih lanjut saat berbincang bincang di atas dam miring pak.jogotirto mencurahkan kegelisahanya klo sebenernya beliyau tidak berani membiarkan kami mahasiswa UNP yang sedang menjalan salahsatu dari program yakni penanaman pohon di sepanjang aliran sumbar PDAM.
      . bukan hanya aparat pemerintah aja yang memiliki semnagat untuk melestarikan alam, tetapi kami sebagai mahasiswa yang sadar memiliki peran dan tangung jawab social terhadap masarakat dalam hal ini masarakat desa puncu juga ikut mengkampenyekan pelestarian lingkungan juga aksi langsung reboisasi di sepanjang aliran sumber air PDAM. kringak mengucur deras membasahi jaket biru sragam kas kkn sambil menteng bibit pohon trembesi terlihat sumringah wajah dari kawan kawan sebagai wujud  pengabdian kepada masakat.
t 2013 posko kkn



     Ungkapan sederhana itu layaknya menjelaskan sebuah realita seorong mahasiswa yang sedang kkn di lingkungan yang baru mereka kenal, suasana pedesaan khas dengan keramahan alam pedesaan di bumbui sedikit kesombongan masarakatnya karena memang di lingkungan dusun tersebut sudah maju bila di bandingkan dengan dusn dusun yang lain di kecamatan puncu, indicator yang dapat kami lihat kenapa kami berhipotesis kalau dusun ini maju adalah yang pertama di setiap usun sudah memiliki sedolah dasar tersendiri, kemudian deket dengan pasar, sarana penunjang transportasipun juga sudah ada angkotdes padahal letak dusun ini terletak di bagian ujung kecamatan puncu lebih epatnya dua dusun terahir di ujung plosok puncu, mayoritas penduduk dusun sini adalah bertani Lombok hamper semua warga puncu sini bertani cabe dan kebetulan saat saat ini bulan april 2013 harga cabe dari patani tembus sampai 40ribu perkilogram dan hamper semua warga sini juga menanam cabe.
     Selain bertani cabe masarakat dusun sukomoro juga berternak sapi perah, kata pak.kasun beberapa saat lalu saat pertama kali aku berkunjung kerumah pak kasun untuk permisi istilahnya karena kamiakan tingal di lingkungan dusun sukomoro kurang lebih untuk 2 minggu kedepan, dengan banga dan wajah penuh antusias pak kamituwo bercerita tentang lingkunganya yang sudah  cukup maju bahkan beberapa waktu yang lalu klompok tani yang ada di dudun sukomoro ini juga mendapat suntikan dana hibah namun berupa hewan ternak sejumlah 20 ekor sapi perah, di saat yang hamper bersamaan juga klompok tani ini juga menjadi pengakuan sebagai klompok tani yang produktif dari pemerintah, lebih lanjut kata pak kasun sukomoro di dusun sukomoro ini juga memiliki koprasi.
     Koprasi yang ada di dusun sukomoro ini juga cukup maju, ini bisa di lihat dari peningkatan jumlah modal usaha dan juga pertambahan jumlah angota klo dulu pada awal perintisanya hanya berangotakan 30 orang dari 700 kepala kluarga yanga da di dusun suko moro namun sekarang angotanya sudah lebih dari 40 orang, dan setalah masarakat dusun sukomoro ini mengetahui manfaat dari berkoprasi nampaknya banyak yang tertarik untuk menjadi angota koprasi namun tutur pak kamituwo dengan agota yang segini sudah cukup nanti kalo kita terima, itu akan mengurangi efektifitas dari keangotaan koprasi. Dengan agota yang sedikit seperti saat ini dirasa pergerakan koprasi ini akan lebih lincah daripada kegemukana angta namun tidak produktif itu malah akan menghambat kinerja koprasi extreemnya bisa memecah belah keangotaan koprasi.
     Bertani cabe, pertanyaan pertama yang muncul dalam fikiranku adalah kenapa masarakat sini lebih suka menanam cabe dibandingkan dengan tanaman lainya??? Kenapa masarakat sini tempatnya yang lumayan di plosok tapi sepedah motor yang terperkir dirumahnya lebih dari satu??? Namun setelah beberapa saat aku sempet ber komunikasi dengan simbah, warga dusun sukomorao jawaban pertama yang aku dapat terima adalah letak dusun sukomoro yang minim air, dan hanya mengandalkan air dari air ujan makanya mereka lebih untung ketika menanam tanaman cabe dibandingkan dengan tanaman lainya selain budaya yang sejak lama dan diwariskan oleh leluhurnya terdahulu tantang cara bertahan hidup dengan menanam tanaman vcabe juga tanaman cabe memiliki harga yang cukup tingi dibandingkan dengan tanaman lainya. Kemudian alas an berikutnya adalah karena sirkulasi jual beli yang sudah tertata dan mudah karena maoyoritas penduduknya adalah peti cabe itu juga menjadi alas an yang dapat diterima.
     Selain tanaman cabe di sini juga hampir semua warga memiliki tanaman yang namanya pohon durian sampai sampai kalo menyebut kecamatan puncu hal pertama yang diingat adalah temopat durian yang murah, berner ternyata bukan hanya isu tetapi memang kenyataanya begitu saat pertama kali saya dating ke dusun sukomoro sini aku melihat banyak sekai pohon durian yang menjulang tingi tidak hanya di kebun mnamun juga di pekarangan rumah tempat masarakat itu tingal , ada yang did pan rumah ada yang di belakang rumah. Factor lain yang menunjang dusun sukomoro ini terkenal dengan durianya tidak terlepas dari peran para parat pemerintah desa yang gencar mempromosikan kepada masarakat umum lewat pemerintahan kabupaten juga, kemudian bantuan berupa bibit durianpun juga banyak di berikan oleh pemerintah kabupaten tutur pak.camat puncu kedepan kecamatan puncu akan menjadi kampungnya durian yang menjaddi kiblat seperti hanya durian montong ketia menyebut durian montong hal pertama yang di ingat oleh orang adalah Bangkok tailan. Harapan yang cukup besar itu juga bertujuan untuk kesejahteraan masarakat, logikanya ketika sebuah daerah sudah di kenal dengan sebuah produk tertentu maka pelangan akan berduyun duyun dating utuk hadir membuktikan pakah berar apa yang dikatakan banyak orang tentang dudun tersebut. Ini sudah di buktikan oleh sebuah kampong yang ada di kecamatan pare disana ada sebuah kampong yang banyak kursusanya namun tutur dari Mr.kalend wartawanlah yang mempopulerkan kampong itu sebagai kampong ingris karena memang banyak sekali kursusan bahas ingris yang ada di sebuah desa ada kurang lebih 140 kursusan bisa jadi ini adalah satu satunya di dunia dalam sebuah kawasan tetapi memiliki banyak sekali kursusan bahas ingris yang sangat banyak. Klo di Indonesia jelas ini adalah satusatunya bahkan belum ada di satu kota atau kabupaten yang memiliki jumlah kursusan sebanyak di kampong ingris pre ini.
     Hal berikutnya yang menarik dari dusun ini adalah sebagian besar wilayah sini adalah wilayah perkebunan,taman nasional yang sebaian berikutnya adalah lading pertanian. Di sebelah atas dusun laharpang (dusun terahir darii desa puncu) masih ada, lagi sebuah kampong kecil dari mpara pekerja perkebunan namun tutur dari pak slamet (tetanga depan posko kkn) bahwa di tempat kampong pekerja itu sudah tidak sebanyak dulu lagi karena banyak yang pindah ke kampong kampong ada yang pindah ke lahar pang ada juga yang pindah ke dusun sukomoro. Semakin banyak pendatang baru yang ada di dusun sukomoro ternyata juga mempengaruhi harga jual tanah yang ada di dusun sukomoro ini menjadi naik berkali kali lipat bila di bandingkan dulu waktu pak slamet pertama kali datang ke kampong sukomoro ini.
     Klo tentang pemuda yang ada di sini selama 4 hari tingal di kampong sukomoro sini saya belum menemukan aktifitas kepemudaan nyang begitu mencolok dari pemuda dusun sukomoro klo normalnya pemuda seneng bermain olahraga tetapi ketika di sini belum saya temukan. Yang sudah saya dapati adalah ketika pagi hari banyak seli berlalu lalang pemuda sini yang memakai sragam abu abu pith yang naik sepedah motor berjalan di depan posko kami. Biru putih pun juga banyak yang di bonceng dengan orantua mereka.